Semua berawal dari pagi yang tenang di sebuah penginapan kecil di Lombok Timur. Udara segar, aroma kopi hitam dari dapur, dan satu hal yang paling saya ingat: saya duduk di berugak kayu yang menghadap langsung ke persawahan.
Berugak itu sederhana, tapi nyaman luar biasa. Saya bisa merasakan angin semilir menyentuh kulit, sinar matahari masuk dari sela-sela atap ijuk, dan suara alam yang jarang sekali saya dengar sejak tinggal di kota besar.
Di situlah pertama kalinya saya berpikir, “Kenapa saya tidak punya tempat seperti ini di rumah?”
Beberapa minggu setelah pulang, saya akhirnya mulai mencari tempat terpercaya untuk beli berugak.
Bukan Sekadar Tempat Duduk
Bagi sebagian orang, berugak mungkin terlihat seperti gazebo biasa. Tapi buat saya, berugak punya ruh yang berbeda.
Berugak bukan cuma tempat duduk kayu di taman.
Ia adalah ruang bersantai yang hidup. Ada filosofi di balik bentuknya, ada kehangatan dalam penggunaannya. Dari desa-desa di Lombok hingga hotel-hotel bergaya etnik di Bali, berugak selalu jadi titik pertemuan antara orang, alam, dan obrolan ringan.
Waktu saya cerita ke istri bahwa saya ingin membeli berugak, dia hanya senyum, lalu bertanya, “Emang mau kamu taruh di mana?”
Saya jawab, “Di sudut halaman belakang. Yang bisa kita pakai buat minum teh sore-sore.”
Mulai Mencari Berugak Kayu yang Pas
Pencarian saya dimulai dari media sosial, lalu marketplace, hingga bertanya langsung ke teman yang pernah ke NTB.
Tapi saya tidak mau asal beli. Banyak model berugak yang tampak bagus di foto, tapi ternyata tidak terbuat dari kayu kuat, atau tidak dibuat oleh pengrajin asli.
Saya ingin berugak yang bukan hanya cantik, tapi juga tahan lama, otentik, dan benar-benar mencerminkan nuansa tradisional. Saya ingin yang diproduksi oleh tangan-tangan terampil yang tahu nilai budaya di baliknya.
Dari sekian banyak hasil pencarian, akhirnya saya menemukan satu website yang terasa “pas” sejak pertama kali dibuka: beli berugak langsung dari pengrajin.
Berkenalan dengan Berugak.com
Website-nya simpel, tapi informatif. Di sana saya bisa melihat berbagai model berugak, penjelasan jenis kayu yang digunakan, hingga cerita singkat tentang para pengrajin dari Lombok.
Saya merasa ini bukan sekadar toko online. Tapi lebih seperti jembatan yang menghubungkan pembeli dengan budaya asli Sasak.
Ada berugak model limasan, model sasak klasik, hingga model kombinasi bambu dan kayu jati.
Dan yang membuat saya makin yakin, tim mereka siap memberi saran berdasarkan kebutuhan dan luas halaman saya. Mereka tidak hanya menjual produk, tapi membantu saya membangun ruang.
Konsultasi Langsung: Bukan Sekadar Transaksi
Saya menghubungi tim Berugak.com lewat WhatsApp dan langsung mendapat respon hangat. Mereka bertanya ukuran halaman, arah matahari pagi, serta fungsi utama berugak yang saya inginkan.
Saya bilang:
- Saya ingin tempat duduk yang nyaman buat sore hari
- Ingin nuansa natural, tapi tidak terlalu “berat” kesannya
- Dan kalau bisa, saya mau lantainya juga dari kayu, bukan ubin
Mereka menyarankan berugak ukuran sedang, dari kayu kelapa tua dengan tiang bulat, atap ijuk, dan tambahan crossbeam sebagai penguat.
Proses komunikasinya jujur bikin saya merasa nyaman. Seolah-olah saya sedang ngobrol dengan orang kampung halaman yang sedang membantu membangun rumah.
Proses Pengiriman dan Pemasangan
Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Setelah proses pembuatan selesai, berugak dikirim dalam bentuk potongan siap pasang. Tim mereka juga menyediakan jasa instalasi—dan itu benar-benar membantu.
Hari itu, berugak berdiri sempurna di pojok halaman rumah saya. Warnanya selaras dengan tanaman sekitar. Bau kayunya masih segar. Ukiran di tiangnya halus, tidak berlebihan, tapi memberi karakter kuat.
Saya langsung duduk di sana. Tanpa kopi. Tanpa handphone. Hanya duduk dan diam.
Ada rasa lega. Rasa hangat. Rasa seperti pulang.
Manfaat Punya Berugak Sendiri di Rumah
Setelah beberapa bulan sejak beli berugak itu, saya menyadari ada banyak perubahan kecil tapi berarti dalam hidup sehari-hari:
- Saya lebih sering duduk di luar rumah, menghirup udara pagi
- Anak saya suka bermain di berugak sambil membaca buku
- Istri saya sering menggunakan berugak sebagai tempat yoga ringan
- Tamu yang datang pun langsung tertarik dan bertanya, “Ini pesan di mana?”
Ternyata, satu bangunan kecil dari kayu bisa mengubah cara kita menikmati rumah.
Cocok untuk Siapa Saja
Menurut saya, berugak cocok untuk siapa pun yang ingin:
- Menambah area santai di halaman rumah
- Membangun suasana natural dan adem
- Mendekatkan keluarga lewat waktu duduk bersama
- Menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional
- Atau sekadar menikmati waktu tanpa gangguan layar
Tidak harus punya halaman besar. Bahkan di teras mungil pun bisa disesuaikan. Karena berugak itu bukan soal besar-besaran. Tapi soal makna yang dibangun di dalamnya.
Kenapa Harus dari Pengrajin Lokal?
Kalau kamu serius ingin beli berugak, carilah yang dibuat oleh pengrajin lokal.
Alasannya sederhana:
- Kayu yang digunakan biasanya lebih matang dan tahan cuaca
- Desainnya mengikuti pakem tradisional, bukan asal jadi
- Konstruksinya lebih kuat dan punya nilai budaya
- Dan yang pasti, kamu ikut mendukung pelestarian warisan daerah
Itulah kenapa saya percaya pada tim Berugak.com. Mereka tidak hanya menjual furnitur. Mereka memperkenalkan kembali nilai-nilai sederhana yang mungkin selama ini kita lupakan.